Senin, 22 November 2010

artikel tentang : Perkembangan TI (Teknologi Informasi) dan Komunikasi dalam Pelayanan RS

Perkembangan TI (Teknologi Informasi) dan Komunikasi dalam Pelayanan RS


Era globalisasi dan era informasi yang akhir-akhir ini mulai masuk ke Indonesia telah membuat tuntutan-tuntutan baru di segala sektor dalam Negara kita. Tidak terkecuali dalam sektor pelayanan kesehatan, era globalisasi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor ini. Hal tersebut telah membuat dunia keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi. Namun memang kita tidak bisa mnutup mata akan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia, diantaranya adalah keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi informasi sevara terpadu, masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem informasi di dunia pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologi informasi keperawatan.
Kualitas atau mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit bergantung kepada kecepatan, kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan tindakan keperawatan yang berarti juga pelayanan keperawatan bergantung kepada efisiensi dan efektifitas struktural yang ada dalam keseluruhan sistem suatu rumah sakit. Pelayanan rumah sakit setidaknya terbagi menjadi dua bagian besar yaitu pelayanan medis dan pelayanan yang bersifat non-medis, sebagai contoh pelayanan medis dapat terdiri dari pemberian obat, pemberian makanan, asuhan keperawatan, diagnosa medis, dan lain-lain. Ada pun pelayanan yang bersifat non medis seperti proses penerimaan, proses pembayaran, sampai proses administrasi yang terkait dengan klien yang dirawat merupakan bentuk pelayanan yang tidak kalah pentingnya.
Pelayanan yang bersifat medis khususnya di pelayanan keperawatan mengalami perkembangan teknologi informasi yang sangat membantu dalam proses keperawatan dimulai dari pemasukan data secara digital ke dalam komputer yang dapat memudahkan pengkajian selanjutnya, intervensi apa yang sesuai dengan diagnosis yan sudah ditegakkan sebelumnya, hingga hasil keluaran apa yang diharapkan oleh perawat setelah klien menerima asuhan keperawatan, dan semua proses tersebut tentunya harus sesuai dengan NANDA, NIC, dan NOC yang sebelumnya telah dimasukkan ke dalam database program aplikasi yang digunakan. Namun ada hal yang perlu kembali dipahami oleh semua tenaga kesehatan yang menggunakan teknologi informasi yaitu semua teknologi yang berkembang dengan pesat ini hanyalah sebuah alat bantu yang tidak ada gunanya tanpa intelektualitas dari penggunanya dalam hal ini adalah perawat dengan segala pengetahuannya tentang ilmu keperawatan.
Contoh nyata yang dapat kita lihat di dunia keperawatan Indonesia yang telah menerapkan sistem informasi yang berbasis komputer adalah terobosan yang diciptakan oleh kawan-kawan perawat di RSUD Banyumas. Sebelum menerapkan sistem ini hal pertama yang dilakukan adalah membakukan klasifikasi diagnosis keperawatan yang selama ini dirasa masih rancu, hal ini dilakukan untuk menghilangkan ambiguitas dokumentasi serta memberikan manfaat lebih lanjut terhadap sistem kompensasi, penjadwalan, evaluasi efektifitas intervensi sampai kepada upaya identifikasi error dalam manajemen keperawatan. Sistem ini mempermudah perawat memonitor klien dan segera dapat memasukkan data terkini dan intervensi apa yang telah dilakukan ke dalam komputer yang sudah tersedia di setiap bangsal sehingga akan mengurangi kesalahan dalam dokumentasi dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang sudah dilakukan.
Pelayanan yang bersifat non-medis pun dengan adanya perkembangan teknologi informasi seperi sekarang ini semakin terbantu dalam menyediakan sebuah bentuk pelayanan yang semakin efisien dan efektif, dimana para calon klien rumah sakit yang pernah berobat atau dirawat di RS idak perlu lagi menunggu dalam waktu yang cukup lama saat mendaftarkan diri karena proses administrasi yang masih terdokumentasi secara manual di atas kertas dan membutuhkan waktu yang cukup lama mencari data klien yang sudah tersimpan, ataupun setelah sekian lama mencari dan tidak ditemukan akhirnya klien tersebut diharuskan mendaftar ulang kembali dan hal ini jelas menurunkan efisiensi RS dalam hal penggunaan kertas yang tentunya membutuhkan biaya. Bandingkan bila setiap klien didaftarkan secara digital dan semua data mengenai klien dimasukkan ke dalam komputer sehingga ketika data-data tersebut dibutuhkan kembali dapat diambil dengan waktu yang relatif singkat dan akurat.

Minggu, 07 November 2010

artikel tentang HAM

HAK ASASI MANUSIA (HAM)

I. Pengertian dan Ciri Pokok Hakikat HAM
1. Pengertian
 Ham adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia, sesuai dengan kodratnya (Kaelan : 2002)
 Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM PBB) dalam Teaching Human Rights, United Nation sebagaimana dikutip Baharudin Lopa menegaskan bahwa HAM adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia.
 John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati (Mansyur Effendi, 1994)
 Dalam pasal 1 undang-undang No 39 tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.”
2. Ciri Pokok Hakikat HAM
Berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang beberapa ciri pokok hakikat HAM yaitu :
 HAM tidak perlu diberikan, diberi ataupun diwarisi. Ham adalah bagian dari manusia secara otomatis.
 HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa
 HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM (Mansyur Fakih, 2003)

II. Perkembangan Pemikiran HAM
Dibagi dalam 4 generasi yaitu :
1. Generasi pertama berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat pada bidang hukum dan politik. Fokus pemikiran HAM generasi pertama pada bidang hukum dan politik disebabkan oleh dampak dan situasi perang dunia II, totaliterisme dan adanya keinginan negara-negara yang baru merdeka untuk menciptakan sesuatu tertib hukum yang baru.
2. Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntun hak yuridis melainkan juga hak-hak sosial, ekonomi, politik dan budaya. Jadi pemikiran HAM generasi kedua menunjukkan perluasan pengertian konsep dan cakupan hak aasi manusia. Pada masa generasi kedua hak yuridis kurang mendapat penekanan sehingga terjadi ketidakseimbangan dengan hak sosial-budaya, hak ekonomi dan hak politik.
3. Generasi ketiga sebagai reaksi pemikiran HAM generasi kedua. Generasi ketiga menjanjikan adanya kesatuan antara hak ekonomi, sosial, budaya, politik dan hukum dalam suatu keranjang yang disebut dengan hak-hak melaksanakan pembangunan. Dalam pelaksanaannya hasil pemikiran HAM generasi ketiga juga mengalami ketidakseimbangan dimana terjadi penekanan terhadap hak ekonomi dalam arti pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama, sedangkan hak lainnya terabaikan sehingga menimbulkan banyak korban, karena banyak hak-hak rakyat lainnya yang dilanggar.
4. Generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat dominan dalam proses pembangunan yang terfokus pada pembangunan ekonomi dan menimbulkan dampak negatif sepeti diabaikannya aspek kesejahteraan rakyat. Selain itu program pembangunan yang dijalankan tidak berdasarkan kebutuhan rakyat secara keseluruhan melainkan memenuhi kebutuhan sekelompok elit. Pemikiran HAM generasi keempat dipelopori oleh negara-negara di kawasan Asia yang pada tahun 1983 melahirkan deklarasi HAM yang disebut Declaration Of The Basic Duties of Asia People and Government

III. Ham Dalam Perundang-undangan Nasional
Dalam perundang-undangan RI paling tidak terdapat bentuk hukum tertulis yang memuat aturan tentang HAM. Pertama dalam konstitusi (UUD Negara). Kedua, dalam ketetapan MPR (TAP MPR). Ketiga, dalam undang-undang. Keempat, dalam peraturan pelaksanaan perundang-undangan seperti peraturan pemerintah, keputusan presiden dan peraturan pelaksanaan lainnya.
Kelebihan pengaturan HAM dalam konstitusi memberikan jaminan yang sangat kuat karena perubahan dan atau penghapusan satu pasal dalam konstitusi seperti dalam ketatanegaraan di Indonesia mengalami proses yang sangat berat dan panjang antara lain melalui amandemen dan referendum, sedangkan kelemahannya karena yang diatur dalam konstitusi hanya memuat aturan yang masih global seperti ketentuan tentang HAM dalam konstitusi RI yang masih bersifat global. Sementara itu bila pengaturan HAM dalam bentuk undang-undang dan peraturan pelaksanaannya kelemahannya pada kemungkinan seringnya mengalami perubahan.

IV. Pelanggaran HAM dan Pengadilan HAM
Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang ini, dan tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang berlaku (UU No.26/2000 tentang pengadilan HAM). Sedangkan bentuk pelanggaran HAM ringan selain dari kedua bentuk pelanggaran HAM berat itu.
Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis dan kelompok agama. Kejahatan genosida dilakukan dengan cara membunuh anggota kelompok, mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok, menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya, memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok, dan memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain (UU No.26/2000 tentang pengadilan HAM)
Sementara itu kejahatan kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistemik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil berupa pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa.
Contoh-contoh kasus pelanggaran HAM
1. Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih pembinaan yang menyebabkan meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003
2. Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM terhadap para pejalan kaki, sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir jalan sehingga sangat rentan terjadi kecelakaan
3. Orang tua yang memaksa kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu jurusan tertentu dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga seorang anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

Rabu, 03 November 2010

PENGERTIAN KOPERASI


KOPERASI

1.         Koperasi merupkan badan usaha yang mengutamakan kepentingan anggota tetapi tujuannya untuk memperoleh laba juga tidak di abaikan.
Sejarah :
Koperasi pertama kali berdiri di Inggris tahun 1844 dengan jumlah anggota 20 orang. Karena melaratnya masyarakat dan timbullah kaum budiman/tokoh-tokoh seperti:
1)        Robert Owen
2)        William King
3)        Charles Howart
Koperasi di Jerman tokoh koperasinya F.W Raiffeiscam, ciri-cirinnya :
a)      Bekerja di lapangan pertanian
b)      Anggotanya menyimpan

2.         Landasan koperasi yaitu :
Landasan Indiil                    >>  Pancasila
Landasan Struktural            >>  UUD 1945
Landasan Gerak                  >>  Pasal 33 Ayat 1
Landasan Operasional         >>  GBHN
Landasan Mental                 >>  Berkepribadian yang baik

3.         Asas dan tujuan koperasi:
Asas koperasi         : kekeluargaan/gotong royong artinya dikerjakan oleh semua untuk semua
Tujuan koperasi       : untuk meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan untuk masyarakat umumnya.

4.         Perangkat dan modal koperasi
Perangkat koperasi:
a.    Rapat anggota  >> pemegang saham
b.    Pengurus dipilih dari anggota.
c.    Pengawas

5.         Ciri-ciri koperasi :
-            Berasas kekeluargaan
-            Rapat anggota adalah pemegang-kekuasaan.

6.         Fungsi koperasi :
-            Membangun dan mengambangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi lainnya.

7.         Hak dan Kewajiban Koperasi
Hak :
-            Meminta diadakan rapat anggota.
-            Mengemukakan pendapat kepada pengurus.

Kewajiban :
-            Memenuhi anggara dasar dari anggaran rumah tangga.
-            Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib.

8.         Cara Mendirikan Koperasi
1. Tahap persiapan :
Ketua, sekretaris, dan bendahara yang mempunyai tugas sebagai berikut
-            Membuat undangan yang ditujukan kepada calon anggota, kanwil Departemen Koperasi, dan pihak-pihak lain yang terkait.
-            Menyiapkan daflar hadir.

2. Tahap Pelaksanaan
Merupakan tahap penyelenggaraan rapat pembentukan yang dihadiri oleh seluruh calon anggota dan pejabat dari Kanwil Departemn Koperasi dan pihak lain.

3. Tahap Pengesahan
Selanjutnya mengajukan surat permohonan. Surat permohonan tersebut dilampiri :
-            Daftar hadir rapat pembentukan Berita acara rapat pembentukan.
-            Susunan pengurus dan pengawas. . Akta pendirian, AD dan ART.
-            Neraca awal.
-            Keanggotaan koperasi.

9.         Pembubaran Koperasi
Dasar-dasar pertimbangan pembubaran koperasi adalah :
-            Koperasi tidak memenuhi ketentuan undang-undang koperasi.
-            Kegiatan koperasi bertentangan dengan ketertiban umum.
-            Koperasi tidak dapat diharapkan bagi untuk kelangsungan hidupnya (bangkrut).

10.     Lambang Koperasi
-       Rantai                               : persahabatan yang kokoh.
-       Gigi Roda                         : Usaha kerja terus menerus.
-       Kapas dan Padi                : Kemakmuran rakyat.
-       Timbangan                        : Keadilan sosial.
-       Bintang dan Perisai            : Pancasila dan landasan idiil koperasi.
-       Pohon Beringin                 : Sifat kemasyarakatan / koperasi yang kokoh.
-       Koperasi Indonesia           : Lambang kepribadian Republik Indonesia.
-       Merah                              : Sifat nasional.
-       Putih                                 : Golongan karya koperasi.

sejarah perkembangan dan kegunaan internet


KEGUNAAN INTERNET
Internet dapat digunakan sebagai sarana pertukaran informasi dari satu komputer ke komputer lain, tanpa dibatasi oleh jarak fisik kedua komputer tersebut. Dua komputer yang sama-sama terhubung ke internet dapat saling berkomunikasi satu sama lain, atau mempertukarkan data dan informasi. Akses dan pertukaran informasi tersebut dilakukan dalam waktu yang sangat cepat.
Internet menjadi salah satu pemicu terjadinya globalisasi karena telah menghilangkan batas-batas dunia. Internet memungkinkan kita dapat mengakses infor­masi yang tersimpan di komputer di belahan dunia lain. Internet telah membuat dua orang dari belahan Bumi yang berbeda dapat berkomunikasi tanpa dibatasi oleh batas-batas negara, waktu, jarak, dan hukum atau birokrasi suatu negara.
Dari aplikasi-aplikasi yang ada di internet, maka sampai saat ini kegunaan internet yang dapat kita rasakan adalah sebagai berikut.
1.      Sarana untuk mendapatkan dan menyampaikan informasi yang cepat dan murah. Hal ini didapatkan dengan menggunakan aplikasi e-mail, www, newsgroup, FTP, dan Gopher.
2.      Mengurangi biaya kertas dan biaya distribusi. Misalnya, koran nasional dapat dicetak di daerah, koran masuk internet, majalah, brosur, dan sebagainya.
3.      Sebagai media promosi, internet dimanfaatkan untuk beriklan dan menampilkan profil perusahaan serta produk-produknya.
4.      Sarana komunikasi interaktif, seperti pada e-mail, dukungan pelanggan de­ngan www, konferensi video, IRC, telepon via internet.
5.      Sarana penelitian dan pengembangan (Research and Development). Sarana untuk mempertukarkan data.
Sejarah Perkembangan Internet
Pada tahun 1960-an Departemen Pertahanan Amerika Serikat khawatir akan kemungkinan terjadinya perang nuklir. Hal ini membuat dimulainya penelitian untuk menghubungkan komputer-komputer yang dimiliki departemen pertahanan dalam satu instalasi. Komputer tersebut diharapkan dapat saling berkomunikasi tetap bertahan jika perang benar-benar terjadi. Pada bulan Oktober 1962 mulailah program riset komputer di ARPA (Advanced Research Projects Agency) dengan Joseph Licklider sebagai ketua program pertama.
Pada tahun 1965 dengan bantuan dana dari ARPA, Larry Robert dan Thomas Marill mencoba membuat koneksi Wide Area Network yang pertama. Mereka menghubungkan komputer TX-2 di MIT dengan komputer Q-32 di Santa Monica melalui, telepon. Dari percobaan tersebut disimpulkan bahwa jaringan telepon dapat melewatkan data, namun tidak efisien karena menghabiskan bandwidth dan mahal. Kleinrock memprediksikan model pengiriman paket data merupakan komunikasi antardua komputer yang paling memungkinkan.
Pada tahun 1966 Bob Taylor dari ARPA menerima bantuan dana dari beberapa universitas di Amerika Serikat untuk melakukan percobaan membuat jaringan yang menghubungkan komputer-komputer dari sejumlah universitas yang mendanai percobaan ini. Tiga tahun kemudian jaringan tersebut berhasil dibuat yang disebut sebagai ARPANET. Jaringan itu kemudian menjadi cikal bakal lahirnya internet.
Pada bulan Juni 1970 beberapa universitas dan lembaga lain, seperti MIT, Harvard, BBN, dan Systems Development Corp (SDC) di Santa Monica, ikut bergabung. Selanjutnya, pada bulan Januari 1971 giliran Stanford, Lincoln Labs milik MIT, Carnegie-Mellon, dan Case-Western Reserve University ikut bergabung.
Pada tahun 1971 the  Working Group menyelesaikan protokol Telnet. Protokol yang digunakan untuk mengakses sebuah komputer dari jarak jauh. Selain itu, Network Working Group membuat kemajuan pada standar File Transfer Protocol (FTP), protokol yang digunakan untuk mendownload file.
Pada tahun 1972, Ray Tomlinson dari BBN menulis program yang dapat mengirimkan surat secara elektronik melalui ARPANET. Tomlinson menggunakan simbol @ (dibaca: et) untuk menghubungkan nama pengguna (username) dan alamat e-mail (e-mail address). Pada akhir tahun 1980-an, simbol @ kemudian digunakan sebagai standar di seluruh dunia.
Pada tahun 1989 jumlah jaringan yang tergabung ke internet berkemband dengan pesat. Di bulan Januari jumlah jaringan yang terhubung ke internet jsebanyak 80.000 buah kemudian bertambah menjadi 130.000 buah di bulan Juli dan melebihi 160.000 buah di bulan November. Beberapa negara, seperti Australia, Jerman, Israel, Italia, Jepang, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, dan Inggris terhubung dengan internet.
Pada tahun 1990 ARPANET resmi ditutup. Jaringan tersebut telah berkembang dari 4 jaringan komputer yang tergabung di dalamnya menjadi 300.000 jaringan. Negara-negara yang tergabung dalam jaringan internet telah mencakup Argen­tina, Austria, Belgia, Brazil, Chile, Yunani, India, Irlandia, Korea Selatan, Spanyol dan Swiss. Beberapa aplikasi internet, seperti Archie, Gopher, dan WAIS mulai dipergunakan.
Pada tahun I993dikembangkan aplikasi  browsing yang disebut Mosaic oleh  Marc Andreessenbersama timnya di National Center for Supercomputing Applications (NCSA). Addreessen kemudian keluar dari NCSA dan menjadi otak di belakang Netscape Corp yang kemudian membuat Netscape, browser yang paling sukses. Sampai akhirnya Microsoft mengembangkan Microsoft Internet Explorer.

contoh artikel tentang : PERAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP



  1. Latar Belakang
Ketika manusia hidup pada jutaan tahun yang lalu, manusia masih bisa menggantungkan pada alam, karena alam masih dalam kondisi yang baik dan belum terkontaminasi oleh zat-zat yang membahayakan bagi kehidupan manusia. Pola kehidupan manusia pada waktu itu masih sangat sederhana sehingga implikasi terhadap lingkunganpun sangat kecil sekali, itupun masih bisa ditolelir oleh alam. Karena alam masih bisa mencerna dan mengolah benda asing (pencemar) secara alamiah.
Pada awal abad 19, 20, 21 manusia berfikir bahwa mereka hidup pada dunia dan zaman yang modern dan maju dalam teknologi dan segala bidang, yang akhirnya membuat manusia bergantung pada teknologi. Manusia berfikir kemajuan teknologi adalah suatau prestasi manusia dalam rangka menguasai dunia, namun manusia terlena dan terlupakan dengan kehidupan yang akan datang, artinya kehidupan pada generasi pasca kehidupan mereka.
Pada awal revolusi yang dimotori oleh negara Perancis yang mengubah pola kerja dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin dan itu merubah juga pada kondisi lingkungan. Yang mana dari mesin-mesin itu mengeluarkan asap, limbah dll. yang mengganggu lingkungan dan lama-kelamaan zat-zat asing tersebut mencemari lingkungan dalam bentuk pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran suara dan pencemaran pandangan dan itu berlangsung lama dan akhirnya alam tidak sanggup lagi mengolah bahan asing tersebut secara alamiah.
Dalam perkembangan selanjutnya, terutama dalam abad ke-20, dalam waktu yang relative singkat, keseimbangan antara kedua bentuk lingkungan hidup manusia, yaitu lingkungan hidup yang alami (natural environment or the biosphere of his inheritance) dan lingkungan hidup buatan (man-made environment or the technophere of his creation) mengalami ganguan (out of balance), secara fundamental mengalami konflik (potentially in deep conflict). Inilah yang dianggap sebagai awal krisis lingkungan, karena manusia sebagai pelaku sekaligus menjadi korbanya.
Tekologi yang diciptakan oleh manusia memang sengaja untuk meningkatkan kenikmatan hidup dan kesejahteraan umat manusia dalam rangka memanjakan manusia, tetapi dengan teknologi juga kondisi lingkungan menjadi tidak bisa dinikmati secara alamiah karena sudah banyak mengandung Zat pencemar, seperti kendaraan yang kita tumpangi mengeluarkan gas-gas yang mengganggu udara disekitar kita seperti CO2 (Carbon dioksida), O2 (Carbon Monoksida) dan lain-lain dan kita bisa meningkatan produksi pertanian dengan menggunakan pestisida, pupuk buatan yang secara langsung telah merusak structural tanah dan lingkungan.
  1. permasalahan
Lingkungan hidup dalam bahasa asing sering disebut dengan environment and human environment yang dalam bahasa indonesia lebih dikenal kenal dengan lingkungan atau lingkungan hidup manusia dan menurut Otto Sumarwoto yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah :
“ Lingkungan atau lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita”
Seperti halnya di negara-negara berkembang lainya, bagi Indonesia masalah pencemaran lingkungan sebagai ganguan terhadap tata kehidupan manusia terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk yang pesat, pememfaatan sumber daya alam yang berlebihan, pememfaatan teknologi yang tidak sesuai dengan kondisi alam yang ada dan pola perilaku manusia terhadap alam. Dan disisni peran masyarakat dan pemerintah akan sangat penting sekali dalam penyeimbangan antara pemamfaatan alam dan perbaikan terhadap alam
Masalah yang sangat berpengaruh adalah prilaku manusia yang tidak lagi mengahargai alam dimana manusia adalah bagian dari alam dan kondisi riil di mayarakat dicontohkan dengan penebangan hutan yang tidak disertai dengan penenaman kembali bibit tanaman penggantinya, pembuangan limbah dan sampah rumah tangga secara bebas tanpa mempedulikan implikasi dari perbuatan tesebut.
  1. Hak Masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
Sebelum kita membicarakan masalah hak masyarakat dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup kita akan bicarakan dahulu tantang tujuan/sasaran dari pengelolaan lingkungan hidup. Dalam undang-undang Nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkukangan hidup disbutkan beberapa sasaran dari pengelolaan lingkungan hidup yang antara lain :
    1. Tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup.
    2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup.
    3. Terjaminya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan.
    4. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup
    5. Terkendalinya pemamfaatan sumber daya secara bijaksana
    6. Terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap dampak usaha dan/atau kegiatan di luar wilayah Negara yang menyebabkan pencemaran dan /atau perusakan lingkungan hidup.
Dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup tentunya tidak akan terlepas dari peran masyarakat dimana setiap orang/masyarakat mempunyai hak yang sama atas kondisi lingkungan hidup yang layak dan baik untuk tinggal dan berkembang biak. Jadi dalam hal ini Negara harus meyediakan sarana lingkungan yang baik untuk seluruh masyarakat baik masyarakat desa sampai masyarakat kota.
Seringkali mengenai perkembangan yang berkaitan dengan lingkungan hidup masyarakat tertinggal mengenai informasi tersebut, padahal masyarakat juga berhak menegetahui informasi apa saja tentang lingkungan hidup terutama disekitar masyarakat itu tinggal. Pemerintah terkesan bertindak sendiri dalam mengatur tata ruang kota, pembangunan tempat-tempat tertentu tanpa melibatkan masyarakat, padahal masyarakat mempunyai hak atas semua itu. Dan masyarakat seringkali menjadi korban atas kebijaksanaan yang tanpa ada unsur masyarakat.
Dan masyarakat juga berhak berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang diatur dalam undang-undang yang berlaku.dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan, karena masyarakat adalah bagian dari lingkungan tersebut.
  1. Kewajiban masyarakat dalam pengelolaan lingkungan
Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian, menjaga lingkungan dari kerusakan yang sering kali disebabkan oleh manusia yang tidak bertanggung jawab yang demi menguntungkan diri sendiri dan mengorbankan dan mengakibatkan penderitaan pada umat manusia yang berkepanjangan, dengan ulah manusia yang menggunduli hutan mengakibatkan persediaan air di alam menjadi terbatas dan setiap musim kemarau selalu mengalami kekeringan, dan setiap musim hujan selalu kebanjiran. Dan dalam hal ini setiap orang baik itu pejabat Negara, pengusaha dan masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan.
Dalam peransertanya pengelolaan lingkungan setiap orang harus memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan tersebut.
  1. Peran masyarakat
Setiap orang adalah bagian dari masyarakat dan masyarakat memiliki hak, kewajiban dan peran yang sama dalam pengelolaan lingkungan, tanpa terkecuali masyarakat desa, pelosok maupun kota, karena ruang lingkup lingkungan bukan hanya ditempat-tempat tertentu saja namun seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keberadaan masyarakat akan efektif sekali jika peranya dalam mengontrol pengelolaan lingkungan yang ada.
Adapun implementasi dari peran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup yang meliputi beberapa bentuk implementasinya :
1. Meningkatkan kemandiran, keberdayaan masyarakat dan kemitraan.
2. Menumbuhkembaangkan kemandirian dan kepeloporan masyarakat
3. Menumbuhkembangkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial
4. Memberikan saran pendapat
5. Menyampaikan informasi dan/atau menyampaikan laporan.
  1. Peran Pemerintah dalam Pengelolaan Lingkungan
Pemerintah sebagai lembaga tertinggi dalam suatu Negara berwenang untuk mengatur ataupun mengendalikan apa saja yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia, dan dalam Undang-undang Dasar 1945 Amandemen I-IV dalam pasal 33 yang mengatur tentang sumber-sumber Negara yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Dan untuk mengimplementasikan hal tersebut maka pemerintah melakukan hal-hal sebagai berikut :
    1. mengatur dan mengembangkan kebijaksanaan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup
    2. mengatur penyediaan, peruntukan, penggunaan, pengelolaan lingkungan hidup dan pememfaatan kembali sumber daya alam, termasuk sumber genetika.
    3. mengatur perbuatan hukum dan hubungan hukum antara orang lain dan/atau subyek hukum lainya serta pembuatan hukum terhadap sumber daya alam dan sumber daya buatan, termasuk sumber daya genetika
    4. mengendalikan kegiatan yang mempunyai dampak sosial
    5. mengembangkan pendanaan bagi upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
Dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup secara nasional pemerintah bahkan mempunyai kewajiban yang dituangkan dalam undang-undang nomor 23 tahun 1997 yang antara lain :
1. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran akan hak dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
3. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan antara masyarakat, dunia usasha dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
4. Mengembangkan dan menerapkan kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup yang menjamin terpeliharanya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
5. Mengembangkan dan menerapkan perangkat yang bersifat preemitif, preventif dan proaktif dalam upaya pencegahan penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
6. Memamfaatkan dan mengembangkan teknologi yang akrab lingkungan hidup
7. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan dibidang lingkungan hidup
8. Menyediakan informasi lingkungan hidup dan menyebarluaskan kepada masyarakat
9. Memberikan pengahargaan kepada orang atau lembaga yang berjasa di bidang lingkungan hidup

Senin, 01 November 2010

artikel tentang : Kelebihan kekurangan windows xp, vista, 7


WINDOWS

Keungulan Windows

Seperti yang telah disebutkan, Windows adalah sistem operasi yang user-friendly. Tampilannya begitu bersahabat bagi para pengguna. Selain itu, dukungan hardware yang lengkap, banyaknya aplikasi yang diperuntukkan bagi platform Windows semakin melengkapi nilai tambahnya.

Kekurangan Windows

Windows juga memiliki sisi kurang yang cukup mencolok. Sistem operasi ini adalah sistem operasi yang rentan akan penyakit. Windows mudah sekali tertular virus. Namun, masalah ini dapat diatasi dengan adanya vendor-vendor software yang merilis antivirus bagi Windows. Sebut saja Norton dan AVG. Meski demikian, perkembangan virus komputer terus berlanjut layaknya virus-virus di dunia nyata. Mereka semakin banyak dan ganas. Siap kapan saja menginfeksi komputer Windows.
Terlepas dari sisi teknis, harga lisensi Windows juga terbilang sulit dijangkau oleh masyarakat Indonesia kebanyakan. Versi bajakan memang murah, tetapi itu bukanlah pilihan bijak. Dengan membeli versi bajakan, sama saja kita telah mendanai para kriminal tersebut mengembangkan usaha mereka. Dan kita telah menjadi sponsor setia dalam melanggengkan tindak tanduk mereka.
Windows telah ada semenjak 80-an. Ketika itu, OS ini berpenampilan minimalis dan berkesan kartunis. Tidak ada efek tiga dimensi dan resolusi gambar yang terlalu rendah. Namun, sebagai sistem operasi yang user-friendly, membawanya sebagai sistem operasi yang banyak diminati oleh orang.
Jenis-jenis Windows sendiri antara lain Windows 95, Windows 98, Windows 2000, Windows Me, Windows NT, Windows XP, dan Windows Vista. Windows mendukung sistem berkas partisi dengan format FAT, FAT16, FAT32, NTFS, juga iso9660.




Kekurangan dan Kelebihan Windows XP

Keunggulan Windows XP
  1. Microsoft Windows XP memiliki stabilitas yang tinggi terhadap sistem yang dimilikinya.
  2. Aplikasi yang dijalankan pada system Windows XP dapat dijalankan oleh komputer lain melalui internet.
  3. Dengan menggunakan Remote Assistence kita dapat memonitor kerusakan komputer yang terjadi pada komputer lain dari jarak jauh melalui internet.
  4. Memiliki sistem keamanan yang dapat digunakan untuk melindungi folder-folder khusus agar dapat digunakan oleh pemiliknya sendiri.
  5. Windows XP dapat digunakan untuk berbagi aplikasi secara real time ke seluruh dunia.
  6. Banyak software yang kompatibel
  7. Banyak software yang stabil berjalan di operating sistem ini
  8. Tidak akan ada masalah atau konflik antara software dan hardware
  9. Instalasi software masih mudah dibandingkan dengan instalasi di sistem operasi yang lain

Kekurangan Windows Xp
1.       Pihak Microsoft sangat membatasi kenyamanan pemakaian terhadap sistem operasi Windows XP ini dimana setiap pengguna harus melakukan aktivasi pihak Microsoft pada periode-periode tertentu.
2.       Tidak adanya Java Virtual Machine seperti generasi-generasi Windows sebelumnya
3.       Harga licensinya cukup mahal
4.       Komunitasnya terlalu sedikit, karena bersifat closed-source
5.       Banyaknya virus yang sering menyerang Windows xp
6.       Sistem yang kurang stabil






Kekurangan dan Kelebihan Windows Vista

Kelebihan:
1.      Tentu saja pengalaman baru menjelalah PC dengan rasa tridi ( 3D ) yang canggih berkat AERO
2.      Perbaikan dan penambahan fitur yang lebih canggih seperti Clear, Confident and Connected
3.      Kualitas tampilan yang prima
4.      Lebih sedikit system – crash dibanding pada windows xp
5.      Built – in Support Option yang memberikan keleluasaaan lebih kepada pengguna
6.      Mode pencarian file yang lebih mudah/live search
7.      Security lebih baik

Kekurangan :
1.      Fitur – fitur canggihnya bekerja optimal hanya pada lingkungan windows
2.      Belum dibarengi dengan diluncurkannya software yang secara eksklusif mendukung dan bersinergi dengan fitur – fitur Vista
3.      Terlalu banyak varian seri yang mungkin akan membingungkan calon pengguna
4.      Bila spek komputer minim akan terasa berat
5.      Terlalu banyak tampilan yg seharusnya tidak di gunakan














Kekurangan Dan Kelebihan Windows 7

Kelebihan Windows
  1. Berjalan lebih cepat dibandingkan Vista, tapi masih sedikit lebih lambat dibandingkan XP, tapi untuk versi x64 merupakan versi yang paling cepat bila dibandingkan XP atau Vista.
  2. Fitur sekuriti yang benar-benar ketat. Jika sebelumnya kita bisa memaksa software untuk dapat diinstal di Vista (karena ada masalah kompatibilitas), kini tidak lagi.
  3. Lebih sedikit membutuhkan ruangan harddisk
  4. Manajemen memory yang lebih baik
  5. Pengaturan taskbar yang lebih baik
  6. Hampir semua driver untuk Vista bisa digunakan di Windows 7
  7. Help Tool yang lebih baik.

Kekurangan:
1.      Ada hardware yang bisa langsung dikenali di Vista, tapi tidak di WIndows 7 (karena masih versi beta)
2.      Susah memaksa software yang sebelumnya bisa dipaksakan diinstall di VIsta, juga dipasang di Windows 7

artikel tentang : ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIARE


ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIARE



A.     Pengertian.
Menurut Haroen N, S. Suraatmaja dan P.O Asdil (1998), diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir dalam tinja.
Sedangkan  menurut C.L Betz & L.A Sowden (1996) diare merupakan suatu keadaan terjadinya inflamasi mukosa lambung atau usus.
Menurut Suradi & Rita (2001), diare diartikan sebagai suatu keadaan dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk encer atau cair.
Jadi diare dapat diartikan suatu kondisi, buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi pada lambung atau usus.

B.     Penyebab
Menurut Haroen N.S, Suraatmaja dan P.O Asnil (1998), ditinjau dari sudut patofisiologi, penyebab diare akut dapat dibagi dalam dua golongan yaitu:
  1. Diare sekresi (secretory diarrhoe), disebabkan oleh:
a)      Infeksi virus, kuman-kuman patogen dan apatogen seperti shigella, salmonela, E. Coli, golongan vibrio, B. Cereus, clostridium perfarings, stapylococus aureus, comperastaltik usus halus yang disebabkan bahan-bahan kimia makanan (misalnya keracunan makanan, makanan yang pedas, terlalau asam), gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan saraf, hawa dingin, alergi dan sebagainya.
b)      Defisiensi imum terutama SIGA (secretory imonol bulin A) yang mengakibatkan terjadinya berlipat gandanya bakteri/flata usus dan jamur terutama canalida.

  1. Diare osmotik (osmotik diarrhoea) disebabkan oleh:
a)      malabsorpsi makanan: karbohidrat, lemak (LCT), protein, vitamin dan mineral.
b)      Kurang kalori protein.
c)      Bayi berat badan lahir rendah dan bayi baru lahir.
Sedangkan menurut Ngastiyah (1997), penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu:
1.      Faktor infeksi
a)      Infeksi enteral
Merupakan penyebab utama diare pada anak, yang meliputi: infeksi bakteri, infeksi virus (enteovirus, polimyelitis, virus echo coxsackie). Adeno virus, rota virus, astrovirus, dll) dan infeksi parasit : cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongxloides) protozoa (entamoeba histolytica, giardia lamblia, trichomonas homunis) jamur (canida albicous).
b)      Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti otitis media akut (OMA) tonsilitis/tonsilofaringits, bronkopeneumonia, ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah dua (2) tahun.
2.      Faktor malaborsi
Malaborsi karbohidrat, lemak dan protein.
3.      Faktor makanan
4.      Faktor psikologis




C.     Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan diare ialah yang pertama gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
Kedua akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
Ketiga gangguan motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.
Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare.
Sedangkan akibat dari diare akan terjadi beberapa hal sebagai berikut:
  1. Kehilangan air (dehidrasi)
Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih banyak dari pemasukan (input), merupakan penyebab terjadinya kematian pada diare.
  1. Gangguan keseimbangan asam basa (metabik asidosis)
Hal ini terjadi karena kehilangan Na-bicarbonat bersama tinja. Metabolisme lemak tidak sempurna sehingga benda kotor tertimbun dalam tubuh, terjadinya penimbunan asam laktat karena adanya anorexia jaringan. Produk metabolisme yang bersifat asam meningkat karena tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal (terjadi oliguria/anuria) dan terjadinya pemindahan ion Na dari cairan ekstraseluler kedalam cairan intraseluler.
  1. Hipoglikemia
Hipoglikemia terjadi pada 2-3% anak yang menderita diare, lebih sering pada anak yang sebelumnya telah menderita KKP. Hal ini terjadi karena adanya gangguan penyimpanan/penyediaan glikogen dalam hati dan adanya gangguan absorbsi glukosa.Gejala hipoglikemia akan muncul jika kadar glukosa darah menurun hingga 40 mg% pada bayi dan 50% pada anak-anak.

  1. Gangguan gizi
Terjadinya penurunan berat badan dalam waktu singkat, hal ini disebabkan oleh:
-         Makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut diare atau muntah yang bertambah hebat.
-         Walaupun susu diteruskan, sering diberikan dengan pengeluaran dan susu yang encer ini diberikan terlalu lama.
-         Makanan yang diberikan sering tidak dapat dicerna dan diabsorbsi dengan baik karena adanya hiperperistaltik.
  1. Gangguan sirkulasi
Sebagai akibat diare dapat terjadi renjatan (shock) hipovolemik, akibatnya perfusi jaringan berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis bertambah berat, dapat mengakibatkan perdarahan otak, kesadaran menurun dan bila tidak segera diatasi klien akan meninggal.

D.  Manifestasi Klinis Diare

  1. Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.
  2. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer, kadang disertai wial dan wiata.
  3. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
  4. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
  5. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan disertai penurunan berat badan.
  6. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun (apatis, samnolen, sopora komatus) sebagai akibat hipovokanik.
  7. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
  8. Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat dan pernafasan cepat dan dalam. (Kusmaul).

D.    Pemeriksaan diagnostik
  1. Pemeriksaan tinja
a)      Makroskopis dan mikroskopis
b)      PH dan kadar gula dalam tinja
c)      Bila perlu diadakan uji bakteri
  1. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan menentukan PH dan cadangan alkali dan analisa gas darah.
  2. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
  3. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Posfat.

E.     Komplikasi
  1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).
  2. Renjatan hipovolemik.
  3. Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi, perubahan pada elektro kardiagram).
  4. Hipoglikemia.
  5. Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena kerusakan vili mukosa, usus halus.
  6. Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
  7. Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan.
F.      Derajat dehidrasi
Menurut banyaknya cairan yang hilang, derajat dehidrasi dapat dibagi berdasarkan:
a.       Kehilangan berat badan
1)      Tidak ada dehidrasi, bila terjadi penurunan berat badan 2,5%.
2)      Dehidrasi ringan bila terjadi penurunan berat badan 2,5-5%.
3)      Dehidrasi berat bila terjadi penurunan berat badan 5-10%
b.      Skor Mavrice King
Bagian tubuh
Yang diperiksa
Nilai untuk gejala yang ditemukan
0
1
2
Keadaan umum

Kekenyalan kulit
Mata
Ubun-ubun besar
Mulut
Denyut nadi/mata
Sehat

Normal
Normal
Normal
Normal
Kuat <120
Gelisah, cengeng
Apatis, ngantuk
Sedikit kurang
Sedikit cekung
Sedikit cekung
Kering
Sedang (120-140)
Mengigau, koma, atau syok
Sangat kurang
Sangat cekung
Sangat cekung
Kering & sianosis
Lemas >40

Keterangan
-         Jika mendapat nilai 0-2 dehidrasi ringan
-         Jika mendapat nilai 3-6 dehidrasi sedang
-         Jika mendapat nilai 7-12 dehidrasi berat









c.       Gejala klinis
Gejala klinis
Gejala klinis
Ringan
Sedang
Berat
Keadaan umum
Kesadaran
Rasa haus
Sirkulasi
Nadi
Respirasi
Pernapasan
Kulit
Uub

Baik (CM)
+

N (120)

Biasa

Agak cekung
Agak cekung
Biasa
Normal
Normal 

Gelisah
++

Cepat

Agak cepat

Cekung
Cekung
Agak kurang
Oliguri
Agak kering

Apatis-koma
+++

Cepat sekali

Kusz maull

Cekung sekali
Cekung sekali
Kurang sekali
Anuri
Kering/asidosis

G.    Kebutuhan Cairan Anak
Tubuh dalam keadaan normal terdiri dari 60 % air dan 40 % zat padat seperti protein, lemak dan mineral. Pada  anak  pemasukan dan pengeluaran harus seimbang, bila terganmggu  harus dilakukan koreksi mungkin dengan cairan parentral, secara matematis keseimbangan cairan pada anak dapat di gambarkan sebagai berikut :

Umur
Berat Badan
Total/24 jam
Kebutuhan Cairan/Kg BB/24 jam
3 hari
10 hari
3 bulan
6bulan
9 bulan
1 tahun
2 tahun
4 tahun
6 tahun
10 tahun
14 tahun
18 tahun
3.0
3.2
5.4
7.3
8.6
9.5
11.8
16.2
20.0
28.7
45.0
54.0
250-300
400-500
750-850
950-1100
1100-1250
1150-1300
1350-1500
1600-1800
1800-2000
2000-2500
2000-2700
2200-2700
80-100
125-150
140-160
130-155
125-165
120-135
115-125
100-1100
90-100
70-85
50-60
40-50

Whaley and Wong (1997), Haroen N.S, Suraatmaja dan P.O Asnil 1998), Suharyono, Aswitha, Halimun (1998) dan Bagian Ilmu Kesehatan anak FK UI (1988), menyatakan  bahwa jumlah cairan yang hilang menurut derajat dehidrasi pada anak di bawah 2 tahun adalah sebagai berikut :
Derajat Dehidrasi
PWL
NWL
CWL
Jumlah
Ringan
Sedang
Berat
50
75
125
100
100
100
25
25
25
175
200
250

Keterangan :
PWL : Previous Water loss (ml/kg BB)
NWL : Normal Water losses (ml/kg BB)
CWL : Concomitant Water losses (ml/kg BB)








H.    PATHWAYS
Faktor infeksi            Faktor malabsorbsi               Gangguan peristaltik












 

Endotoksin                Tekanan osmotik        Hiperperistaltik    Hipoperistaltik         
merusak mukosa
usus                     Pergeseran cairan         Makanan tidak   Pertumbuhan bakteri
                                   dan elektrolit ke            sempat diserap
                                   lumen usus                                       Endotoksin berlebih
     
                Hipersekresi cairan
                                                                                             dan elektrolit
                                                 Isi lumen usus


 

                                           Rangsangan pengeluaran      


 

                                                    Hiperperistaltik


 

                                                             Diare






 

 Gangguan keseimbangan cairan               Gangguan keseimbangan elektrolit






 

 Kurang volume cairan (dehidrasi)                   Hiponatremia
                                                                          Hipokalemia
 Pusing, lemah, letih, sinkope, anoreksia,         Penurunan klorida serum
 mual, muntah, haus, oliguri, turgor kulit                                             
kurang, mukosa mulut kering, mata dan     Hipotensi postural, kulit dingin,      ubun-ubun cekung, peningkatan suhu              tremor 
 tubuh, penurunan berat badan                            kejang, peka rangsang, denyut  jantung cepat dan lemah
(Horne & Swearingen, 2001; Smeltzer & Bare, 2002


I.       Pentalaksanaan
  1. Medis
Dasar pengobatan diare adalah:
a.       Pemberian cairan, jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah pemberiannya.
1)      Cairan per oral
Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan peroral berupa cairan yang bersifat NaCl dan NaHCO3 dan glukosa. Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas 6 bulan kadar Natrium 90 mEg/l. Pada anak dibawah umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan-sedang kadar natrium 50-60 mEg/l. Formula lengkap disebut oralit, sedangkan larutan gula garam dan tajin disebut formula yang tidak lengkap karena banyak mengandung NaCl dan sukrosa.
2)      Cairan parentral
Diberikan pada klien yang mengalami dehidrasi berat, dengan rincian sebagai berikut:
-         Untuk anak umur 1 bl-2 tahun berat badan 3-10 kg
·         1 jam pertama : 40 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infus set berukuran 1 ml=15 tts atau 13 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes).
·         7 jam berikutnya : 12 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infusset berukuran 1 ml=15 tts atau 4 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes).
·         16 jam berikutnya : 125 ml/kgBB/ oralit
-         Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg
·         1 jam pertama : 30 ml/kgBB/jam atau 8 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 10 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).
-         Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg
·         1 jam pertama : 20 ml/kgBB/jam atau 5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 7 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).
·         7 jam berikut : 10 ml/kgBB/jam atau 2,5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 3 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).
·         16 jam berikut : 105 ml/kgBB oralit per oral.
-         Untuk bayi baru lahir dengan berat badan 2-3 kg
·         Kebutuhan cairan: 125 ml + 100 ml + 25 ml = 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian  glukosa 5% + 1 bagian NaHCO3 1½ %.
Kecepatan : 4 jam pertama : 25 ml/kgBB/jam atau 6 tts/kgBB/menit (1 ml = 15 tts) 8 tts/kg/BB/mt (1mt=20 tts).
·         Untuk bayi berat badan lahir rendah
Kebutuhan cairan: 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian  glukosa 10% + 1 bagian NaHCO3 1½ %).
b.      Pengobatan dietetik
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat badan kurang dari 7 kg, jenis makanan:
-         Susu (ASI, susu formula yang mengandung laktosa rendah dan lemak tak jenuh
-         Makanan setengah padat (bubur atau makanan padat (nasi tim)
-         Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya susu yang tidak mengandung laktosa dan asam lemak yang berantai sedang atau tak jenuh.
c.       Obat-obatan
Prinsip pengobatan menggantikan cairan yang hilang dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain.
  1. Keperawatan
Masalah klien diare yang perlu diperhatikan ialah resiko terjadinya gangguan sirkulasi darah, kebutuhan nutrisi, resiko komplikasi, gangguan rasa aman dan nyaman, kurangnya pengetahuan orang tua mengenai proses penyakit.
Mengingat diare sebagian besar menular, maka perlu dilakukan penataan lingkungan sehingga tidak terjadi penularan pada klien lain.
a.       Data fokus
1)      Hidrasi
-         Turgor kulit
-         Membran mukosa
-         Asupan dan haluaran
2)      Abdomen
-         Nyeri
-         Kekauan
-         Bising usus
-         Muntah-jumlah, frekuensi dan karakteristik
-         Feses-jumlah, frekuensi, dan karakteristik
-         Kram
-         Tenesmus
b.      Diagnosa keperawatan
-         Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan ketidakseimbangan antara intake dan out put.
-         Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kontaminasi usus dengan mikroorganisme.
-         Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi yang disebabkan oleh peningkatan frekuensi BAB.
-         Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, tidak mengenal lingkungan, prosedur yang dilaksanakan.
-         Kecemasan keluarga berhubungan dengan krisis situasi atau kurangnya pengetahuan.
c.       Intervensi
1)      Tingkatkan dan pantau keseimbangan cairan dan elektrolit
-         Pantau cairan IV
-         Kaji asupan dan keluaran
-         Kaji status hidrasi
-         Pantau berat badan harian
-         Pantau kemampuan anak untuk rehidrasi
-         Melalui mulut
2)      Cegah iritabilitas saluran gastro intestinal lebih lanjut
-         Kaji kemampuan anak untuk mengkonsumsi melalui mulut (misalnya: pertama diberi cairan rehidrasi oral, kemudian meningkat ke makanan biasa yang mudah dicerna seperti: pisang, nasi, roti atau asi.
-         Hindari memberikan susu produk.
-         Konsultasikan dengan ahli gizi tentang pemilihan makanan.
3)      Cegah iritasi dan kerusakan kulit
-         Ganti popok dengan sering, kaji kondisi kulit setiap saat.
-         Basuh perineum dengan sabun ringan dan air dan paparkan terhadap udara.
-         Berikan salep pelumas pada rektum dan perineum (feses yang bersifat asam akan mengiritasi kulit).
4)      Ikuti tindakan pencegahan umum atau enterik untuk mencegah penularan infeksi (merujuk pada kebijakan dan prosedur institusi).
5)      Penuhi kebutuhan perkembangan anak selama hospitalisasi.
-         Sediakan mainan sesuai usia.
-         Masukan rutinitas di rumah selama hospitalisasi.
-         Dorong pengungkapan perasaan dengan cara-cara yang sesuai usia.
6)      Berikan dukungan emosional keluarga.
-         Dorong untuk mengekspresikan kekhawatirannya.
-         Rujuk layanan sosial bila perlu.
-         Beri kenyamanan fisik dan psikologis.
7)      Rencana pemulangan.
-         Ajarkan orang tua dan anak tentang higiene personal dan lingkungan.
-         Kuatkan informasi tentang diet.
-         Beri informasi tentang tanda-tanda dehidrasi pada orang tua.
-         Ajarkan orang tua tentang perjanjian pemeriksaan ulang.
Daftar Pustaka

1. Betz Cecily L, Sowden Linda A. 2002. Buku Saku Keperawatan
    Pediatik, Jakarta, EGC
2. Sachasin Rosa M. 1996. Prinsip Keperawatan Pediatik. Alih bahasa :
    Manulang R.F. Jakarta, EGC
4. Arjatmo T. 2001. Keadaan Gawat yang mengancam jiwa, Jakarta gaya baru